Dasar-Dasar Manajement


Banyak indikator yang dapat dijadikan tolok ukur bagi keunggulan dan mutu suatu sekolah. Indikator-indikator tersebut antara lain adalah proses pendidikan yang berjalan di sekolah, kelengkapan sarana dan prasarananya, profesionalitas tenaga kependidikan atau sumber daya manusianya, prestasi akademik peserta didik dan kualitas manajemen sekolah. Manajemen sekolah berarti penataan dengan mendayagunakan sumber-sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non-manusia guna mencapai tujuan sekolah. Terdapat dua aspek manajemen sekolah, yakni manajemen proses dan manajemen substantif. Manajemen proses lazim disebut dengan manajemen fungsional, sedangkan manajemen substantif lazim disebut dengan manajemen sasaran atau operasional. Manajemen fungsional meliputi perencanaan sekolah, pengorganisasian sekolah, penggerakan sekolah, dan pengawasan sekolah. Manajemen substantif meliputi manajemen kurikulum dan pengajaran, manajemen peserta didik, manajemen tenaga kependidikan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan, manajemen partisipasi masyarakat, manajemen layanan khusus, dan manajemen ketatausahaan sekolah. Dengan demikian, manajemen peserta didik merupakan bagian dari manajemen substantif sekolah secara keseluruhan(Imron, 2018).
Keseluruhan kegiatan yang ada di sekolah akhirnya terfokus pada upaya pemberian layanan yang andal kepada peserta didik. Peningkatan kualitas manajemen sekolah, peningkatan anggaran pendidikan, peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan lain, serta pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Semuanya diarahkan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang baik. Agar manajemen peserta didik berjalan dengan baik, keseluruhan substansinya harus dapat dilaksanakan, dalam arti tidak mengalami kendala atau masalah(Imron, 2018).



               Langkah-langkah Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik yang sangat penting. Dikatakan penting karena apabila tidak ada peserta didik yang diterima disekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur. Menejemen murid menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan murid dimulai dari pada saat proses penerimaan sampai pada saat murid meninggalkan sekolah atau sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah tersebut.
A.     Sistem Penerimaan Peserta Didik
Ada dua macam sistem penerimaan peserta didik baru. Pertama, dengan menggunakan sistem promosi. Kedua yaitu dengan menggunakan sistem seleksi. Sistem promosi adalah adalah penerimaan pseserta didik, dimana sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Siswa yang mendaftar sebagai peserta didik di suatu sekolah, diterima semua begitu saja. Oleh karena itu, siswa-siswa yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang di tolak. Sistem promosi secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarnya kurang dari jatah atau daya tampung yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.
Kedua adalah sistem seleksi, sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam, pertama yaitu seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM), yang kedua berdasarkan Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk. Pada masa sekarang ini sekolah- sekolah banyak yang menggunakan sistem DANEM. Dengan demikian peserta didik yang akan diterima diranking DANEM nya. Pada sistem demikian sekolah sebelumnya menentukan berapa daya tampung sekolah tersebut.
Sistem seleksi dengan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) dilakukan dengan cara mengamati secara menyeluruh terhadap prestasi peserta didik pada sekolah sebelumnya. Prestasi tersebut diamati melalui buku raport semester pertama sampai dengan akhir. Sistem tersebut pada umumnya memberikan kesempatan pada siswa unggulan untuk kemungkinan besar diterima, begitupun sebaliknya apabila nilai raport yang diperoleh kurang bagus maka kemungkinan besarnya tidak diterima. Akan tetapi diterima atau tidaknya melihat lagi dari banyaknya peminat jurusan yang diambil oleh peserta didik. Semakin banyak pendaftar atau peminatnya maka persaingannya akan semakin ketat.
Sistem seleksi dengan tes masuk adalah siswa yang mendaftar disuatu sekolah terlebih dahulu menyelesaikan serangkaian tugas yang berupa soal-soal tes. Apabila yang bersangkutan berhasil menyelesaikan soal tersebut dan tuntas atau lolos dan memenuhi kriteria maka peserta tersebut akan diterima. Akan tetapi jika sebaliknya apabila peserta tersebut nilainya tidak termasuk ke dalam keriteria maka peserta didik tersebut tidak diterima.
Sistem seleksi dilakukan melalui dua tahap, yakni seleksi administratif dan seleksi akademik. Seleksi administratif adalah seleksi atas kelengkapan- kelengkapan administratif calon, kelengkapan-kelengkapan administratif  yang dipersyaratkan bagi calon peserta telah terpenuhi ataukah tidak dapat dilihat di bagian persyaratan masuk sekolah. Apabila calon peserta tidak memenuhi persyaratan-persyaratan administratif yang telah ditentukan maka mereka tidak dapat mengikuti seleksi akademik.
Seleksi akademik, adalah suatu aktivitasyang bermaksud mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik. Apakah calon peserta didik yang akan diterima disuatu sekolah tersebut dapat memenuhi kemampuan persyaratan atau tidak. Apabila calon peserta didik tidak memenuhi prasyarat yang diinginkan sekolah maka yang bersangkutan tidak diterima.

B.     Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Kriteria adalah sesuatu yang dijadiakan patokan-patokan untuk menentukan apakah sesorang tersebut bisa untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam kriteria penerimaan peserta didik. Pertama yaitu kriteria acuan patokan (standard criterian referenced)         yaitu   suatu patokan yang digunakan untuk penerimaan peserta didik dimana patokan tersebut sudah ditentukan sebelumnya. Kedua, kriteria cuan norma ( norm criterian referenced) yaitu penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas kseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi. Sekolah menetapkan kriteria berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik. Ketiga yaitu kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah, dimana sekolah tersebut menentukan jumlah daya tampungnya, atau berapa calon peserta didik baru yang akan diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian meranking prestasi siswa mulai dari yang berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi paling rendah. Kemudian peserta didik yang diterima dilakukan dengan cara mengurut dari atas kebawah, sampai daya tampung tersebut terpenuhi.

C.     Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru
Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman, pendaftaran peserta didikbaru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterimadan registrasi peserta didik yang diterima. Menurut Drs. Ismed Syarif Cs,(1976:25-30) langkah-langkah penerimaan murid baru pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
a.       Membentuk Panitia Penerimaan Murid
b.       Rapat Penerimaan Peserta Didik
c.       Pembuatan, Pengiriman/ Pemasangan Pengumuman
d.       Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
e.       Seleksi Peserta Didik Baru
f.        Penentuan Peserta Didik yang Diterima
g.       Pendaftaran Ulang
h.       Problem Penerimaan Peserta Didik Baru

             Cara Pencatatan Murid dalam Buku Induk

Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar yang biasa disebut buku induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas murid dalam hal ini sebagian data dapat diambil dari formulir pendaftaran yang telah kita bicarakan. Buku induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang masa dari sekolah itu.
Disamping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di sekolah tersebut. Catatan dalam buku induk harus bersih dan jelas, dan ini merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang penggarapannya bisa diserahkan kepada pegawai sekolah.
a.       Identitas (keterangan) diri murid dalam buku induk antara lain sebagai berikut:

             Cara Pengisian Buku Kleper


Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannya dapat di ambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Disini daftar nilai juga tercatat.Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah diketemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad. Contoh format buku klaper:

               Tata Tertib Peserta Didik


Menurut intruksi materi pendidikan dan kebudayaan tanggal 1 Mei 1974, No 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Tata tertib murid adalah bagian dari tata tertib sekolah, di samping itu masih ada tata tertib guru dan tata tertib tenaga administratif
Kewajiban menaati tata tertib sekolah adalah hal yang penting sebab merupakan bagian dari sistem persekolahan dan bukan sekadar sebagai kelengkapan sekolah. Pada dasarnya tata tertib untuk murid, yaitu: Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah, siswa datang ke sekolah tepat waktu atau sebelum bel berbunyi, dan siswa pulang setelah pelajaran selesai atau setelah bel berbunyi. Larangan-larangan yang harus diperhatikan, yaitu meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah atau guru yang bersangkutan, merokok di sekolah, dan lain sebagainya. Sangsi bagi murid dapat berupa peringatan lisan secara langsung, peringatan tertulis dengan tembusan orang tua, dikeluarkan sementara (di skor), dikeluarkan dari sekolah.


             Daftar Presensi


Daftar kehadiran peserta didik di sekolah adalah kehadiran dan ketidak hsertaan pesrta didik secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam- jam efektif di sekolah. Daftar presensi atau daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi kehadiran murid di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan siswa untuk belajar. Daftar hadir ini dapat di buat sebagai daftar hadir bulanan atau daftar mingguan atau daftar harian. Pada daftar hadir terdapat nama-nama siswa dan di sisi lain terdapat tanggal. Tugas guru atau petugas yang ditunjuk adalah memeriksa dan memberikan tanda tentang kehadiran.

Nama Kelompok :
Husnul Chotimah 170641100021
Retno Ayu Ningrum 170641100033

Amisarah Santi Eka Dharma 170641100044





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Supply Chain Management

Latihan Soal Proses Sistem Informasi

Perbedaan Bounded-Buffer, Readers and Writers, and Dining-Philosophers Problem dalam Konsep Sinkronisasi Sistem Operasi